Pengunjung Budiman, selamat datang...

Kajian Belajar, menulis sebatas yang tahu, oleh Amar Lubai

Friday, March 16, 2012

Kecerdasan Intelektual

Kecerdasan intelektual adalah kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi fakta. Orang yang kecerdasan intelektualnya baik, baginya tidak ada informasi yang sulit, semuanya dapat disimpan dan diolah, pada waktu yang tepat dan pada saat dibutuhkan diolah dan diinformasikan kembali. Proses menerima , menyimpan, dan mengolah kembali informasi, (baik informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan atau penciuman) biasa disebut “berfikir. Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan atau khazanah otak manusia.

Sayyed Hossein Nasr menyebut akal sebagai proyeksi atau cermin dari hati (qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia. Ibnu Sina dan Alkindi maupun hierarki ilmu dari Al-Farabi dalam Teori Akal Aktif-nya menjelaskan bahwa dalam diri manusia, akal bersifat potent yang kemudian mewujud dalam bentuk jiwa (spirit).

Intelijensi berasal dari bahasa Latin intellegere verba;  peralasan bahwa, “pemahaman” (intelijen) berbeda dari yang “pintar” (mampu beradaptasi dengan lingkungan).

Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan istilah antara kecerdasan intelektual dengan intelligence quotient ( IQ ) padahal keduanya berbeda. IQ sebenarnya angka relatif untuk menunjukkan tingkat kecerdasan intelektual hasil dari penggunaan otak manusia.

Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke militer pada saat itu, IQ lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke militer.

Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, bernalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan “What I Think“.

Sebagai contoh anak usia enam tahun tapi dia sudah bisa mengerjakan matematika tingkat sma kelas 3. Berarti IQ anak ini adalah ( 18/6 ) x 100 = 300. Dengan kata lain tingkat kecerdasan intelektualnya di atas rata-rata. Kebalikannya jika usia kalendernya dua belas tahun tapi usia mentalnya baru 6 tahun berarti IQ nya ( 6/12 ) x 100 = 50. Artinya tingkat kecerdasan intelektual anak ini dibawah rata-rata.

No comments:

Post a Comment

Perkataan Lembut

Perkataan yang Lembut (Qawlun Maysur) وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلًا مَيْسُ...