Pengunjung Budiman, selamat datang...

Kajian Belajar, menulis sebatas yang tahu, oleh Amar Lubai

Saturday, April 16, 2011

Lafal Al Wahid


Lafal Al Wahid mempunyai arti bahwa Allah, adalah Dzat yang munfarid(sendirian) di dalam Dzat, sifat, dan perbuatan-Nya; tidak terbagi-bagi dan tidak terkelompokkan. Sifat-Nya tidak menyerupai sesuaatu dan tidak diserupai oleh sesuatu, dan perbuatan-Nya tidak disekutui oleh apa pun.
Begitu juga yang dikatakan oleh Imam Sya’rani di dalam kitab Al-Yawaqit, bahwa Al-Wahid itu ialah Dzat yang tidak terbagi-bagi dan tidak diserupai. Yakni, tidak ada kemiripan sedikit pun antara Dia dan hamba-Nya. Dan keberadaan-Nya itu tanpa permulaan dan tanpa akhir. Kalau tidak demikian, tentu ia ada yang baru, sedang yang baru itu memerlukan yang mengadakan. Mahasuci Allah dari hal itu.
Ali Al Khawwash berkata: “Ahad itu ada 4 macam. Pertama, ahad yang tidak berpihak, tidak terbagi, dan tidak memerlukan tempat; dia adalah Tuhan. Kedua, ahad yang berpihak, yang terbagi, dan yang memerlukan temmpat; ia adalah jasmani. Ketiga, ahad yang berpihak, tidak terbagi, dan memerlukan tempat; dia adalah nyawa. Keempat, ahad yang tidak berpihak, tidak terbagi, dan memerlukan tempat; ia adalah tabi’at. Inilah kumpulan yang ada, baik yang lama maupun yang baru. Tidak ada yang Esa mutlak kecuali hanya Allah SWT, sebab Dia qadim (sesuatu yang azali), sedang yang lainnya hadits (seesuatu yang muncul belakangan).
Ber-taqarrub dengan ism ini mengharuskan Anda tidak melihat di dunia dan akhirat kecuali Dia, dan tidak condong kepada selain-Nya, dan hendaknya menjadi satu dengan-Nya.
Nabi saw. bersabda:  Sesungguhnya Allah itu ganjil (tunggal), dan suka kepada yang ganjil.
Suatu hari, Rasulullah saw. mendengar seseorang mengatakan di dalam doanya:  Ya Allah, ya Tuhan kami, sungguh aku memohon kepada-Mu, karena sesungguhnya Engkau-lah Yang Mahaesa, Mahatunggal, Maha Sendirian, Tempat Bergantung segala sesuatu, yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
Lalu beliau berkata: “Orang itu telah memohon kepada Allah dengan ism-Nya yang jika seseorang berdoa dengannya niscaya akan diperkenankan, dan jika ia meminta niscaya akan diberi.”

Khasiatnya
Al Wahid ini berkhasiat untuk mengeluarkan ketergantungan terhadap makhluk dari dalam hati. Barangsiapa membaacanya 1000 kali, niscaya akan keluarlah ketergantungan kepada makhluk dari dalam hatinya, dan dilenyapkan Allah rasa takutnya yang merupakan asal semua bencana di dunia dan di akhirat.
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com

No comments:

Post a Comment

Perkataan Lembut

Perkataan yang Lembut (Qawlun Maysur) وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاءَ رَحْمَةٍ مِنْ رَبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُلْ لَهُمْ قَوْلًا مَيْسُ...