Lafal Ar Rahim mempunyai arti sebagaimana telah dijelaskan sebelum nya, sama dengan lafal Ar Rahman, berasal dari kata rahima, yaitu mencurahkan kebaikan kepada hamba. Karena itu, sebagian besar penjelasan yang telah diberikan untuk lafal Ar Rahman sesuai pula untuk ism ini.
Bedanya hanyalah: Rahmat yang terkandung di dalam lafal Ar Rahman mencakup orang beriman dan orang kafir serta untuk seluruh makhluk; sedangkan rahmat yang terkandung di dalam lafal Ar Rahim itu khusus untuk kaum yang beriman (Mukmin) saja. Hal ini di dasarkan pada firman Allah SWT yang artinya: “… Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 43)
Ulama lainnya menyatakan pula pendapat mereka dalam hal perbedaan lafal Ar Rahman dan Ar Rahim itu sebagai berikut: “Ar-Rahman itu adalah Pemberi Nikmat secara global. Dan Ar-Rahim itu adalah Pemberi Nikmat secara terperinci.”
Bey Aripin didalam buku Samudera Al Fatihah, menuliskan bahwa Ar Rahiim didalam Kitab Suci Al Qur’an ada kira-kira 800 kali. Ar Rahiim mengandung arti arti bahwa Allah adalah Dzat yang memberikan rahmat sangat besar, rahmat yang tidak dapat dinilai dengan seluruh harta dan kekayaan, rahmat yang kekal dan abadi. Rahmat-rahmat yang agung itu berupakan ke imanan atau agama yang benar, ilmu yang benar berupakan jalan lurus “Shirathal Mustaqim”, perasaan bahagia yang sumbernya iman, perasaan cinta terhadap Allah, Rasul-rasul dan ajaran-ajaranNya, akhirnya rahmat terbesar yang menjadi induk segala rahmat yaitu Syurga Jannatun Na’iim.
Khasiatnya
Diantara khasiat ism ini adalah bahwasanya ia melembutkan hati orang yang berdzikir dengannya, sehingga orang itu menjadi kasihan terhadap dirinya dengan jalan taat melaksanakan segala perintah-Nya, dan menyayangi semua makhluk Allah dengan jalan bersikap belas-kasihan terhadap mereka.
Barangsiapa takut terjerumus kepada perbuatan yang tidak disukainya, maka hendaklah ia berdzikir dengan ism ini dan ism sebelumnya (Ar Rahman) sebanyak seratus kali, maka insya’ Allah ia tidak akan terjerumus ke dalam perbuatan yang tidak disukainya itu.
Berakhlak dengan isim ini menjadikan seseorang suka menolong orang-orang miskin dan bersikap belas-kasihan terhadap hamba-hamba Allah semuanya, baik yang taat maupun yang durhaka. Dalam kaitannya dengan hal ini, sebagian orang arif berpesan : “Sayangilah mereka yang ada di bumi, niscaya engkau akan disayangi oleh mereka yang ada di langit.”
sumber –> http://blog.muslim-indonesia.com
No comments:
Post a Comment